Jumat, 20 Agustus 2010

Kehidupan Wanita Malam

Tergantung Servis, Pulang hingga Larut
Bisnis hiburan malam kerap memberi stigma negatif bagi pekerjanya. Apalagi, kalau lakonnya seorang perempuan. Wah, persepsi yang muncul bisa macam-macam lho. Lantas apa tanggapan tiga karyawan Center Stage (CS) Palembang yang masih bersatus single, yakni Lince, Putri Kamila (Putri) dan Cyrila Bertania Sari (Cheryl) menyikapi hal tersebut? Berikut hasil wawancara wartawan Sumatera Ekspres Kms A Rivai dan A Reiza Pahlevi.
Sejak kapan bekerja di bisnis hiburan malam?
Lince: Tahun 2004, tapi sempat berhenti 6 bulan, kemudian gabung kembali.
Putri: Baru sejak Juli 2009.
Cheryl: Awal Februari 2009.
Sebelumnya sempat kerja di mana?
Lince: Sekretaris hotel Novotel Palembang.
Putri: Aku sejak 2005 sampai sekarang masih sebagai host-nya radio Suara Pesona Indah. Sebelumnya sempat gabung di manajemen EO, bahkan jadi wartawan lepas di salah satu koran terbitan lokal di sini, tahun 2002.
Cheryl: Sebelumnya sebagai guest relation officer-nya hotel Novotel Palembang. Sempat juga sebagai PR CS. Selain itu, sejak 2008 sampai kini aku juga adalah duta PHRI Sumsel yang bertugas mengenalkan potensi wisata di sini.
Posisi di tempat Anda kerja?
Lince: Manager marketing CS, sejak Agustus 2009.
Putri: Public relation CS di bawah manajemen PT OPA.
Cheryl: Marketing executive CS.
Tugas Anda apa saja sih?
Lince: Masalah sponsorship, promosi, telemarketing, database tamu dan sebagainya.
Putri: Aku yang ngurusin soal promo produk-produk dari CS sekaligus yang berhubungan dengan eksternal.
Cheryl: Aku ditugasin bantu dari sisi pemasaran, termasuk mencari sponsor dan hal-hal yang berkaitan dengan promo.
Mengapa tertarik kerja di hiburan malam?
Lince: Sebenarnya tidak terlalu tertarik. Hanya ingin menambah pengalaman. Misalnya bisa meng-handle suatu event dan untuk pembelajaran me-manage diri.
Putri: Basic aku memang di entertain. Terlebih menurut aku tak ada yang salah aku berkecimpung di sini. Toh keluarga dan teman dekat juga men-support penuh.
Cheryl: Bagi aku dunia hiburan prospeknya bagus. Kalau tertariknya dengan aku berkecimpung di sini, aku harap makin banyak mendapatkan kenalan. Tentunya, kita ambil dari sisi positifnya.
Dunia malam itu seperti apa sih?
Lince: Ada hal positif negatifnya. Positif, kita bisa berkecimpung untuk tujuan entertain. Negatifnya, dapat menghabiskan banyak uang dan tanggapan orang jelek.
Putri: Ya, tidak selalu negatif lho. Tergantung niat pengen seperti apa? Memang sih, banyak pandangan negatif dengan aku bekerja di bisnis ini. Hiburan malam di sini kalau istilahnya baru mau tumbuh, hiburan di sini belum dijadikan kebutuhan, hanya sepintas lalu.
Cheryl: Hiburan malam khususnya bagi warga Palembang yang kini menjelma menjadi kota metropolitan merupakan sebuah kebutuhan yang tak bisa terbantahkan. Kalau sebelumnya bisnis ini dianggap tabu dan dipandang sebelah mata, sekarang tidak lagi seperti itu.
Biasa pulang kerja jam berapa?
Lince: Kalau jam kerja beneran, dari pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB. Tapi, saat ada even, pulang jam 02.00 WIB. Itupun paling cuma 2 kali seminggu.
Putri: Kalau patokan jam kerja sama seperti Lince. Cuma giliran ada event yang datangin artis luar dan event-nya skala besar pastinya waktu kerja jadi tak terbatas. Bahkan, bisa sampai pukul 04.00 WIB. Itu fleksibel, biasanya bisa-bisa kitanya yang ngatur, Mas.
Cheryl Sesuai jam kerja kantoran mulai pukul 09.00-17.00 WIB, tapi itu juga fleksibel, Mas. Tidak ada patokan, terlebih kalau pas banyak event, kita pastinya bakal dibuat sibuk juga.
Bagaimana tanggapan keluarga?
Lince: Dalam pekerjaan kita harus profesional. Buktikan dengan memberikan tanggapan yang positif.
Putri: Kalau pertentangan dari keluarga awalnya ada. Hanya setelah dijelaskan detail dan perlahan pada giliranya mereka ngerti kok. Toh aku kerjajuga buat cari uangyang benar. Tidak untuk hal lain.
Cheryl: Mereka nggak ada masalah, sepanjang memang kita kerja secara profesional. Sebab, sebelum disini aku juga sudah secara total menceburkan diri ke duniaentertain.
Pas komplain, keluarga bilang apa?
Lince: Paling kalau ada event dan pulangnya malam keluarga selalu mengingatkan jaga kesehatan, minum vitamin dan jangan telat makan. Pokoknya wanti-wanti. Apalagi, saya anak perempuan.
Putri: Selama ini syukur ndak pernah ada komplain dari mereka, Mas. Mereka tahu dengan profesi aku dan percaya seratus persen.
Cheryl: Biasanya kalau aku pulang sampai larut malam, ortu yang paling sering ngomel. Tapi setelah aku jelasin akhirnya mereka pada ngerti juga.
Tanggapan pacar Anda?
Lince: Sekarang nggak punya pacar, tapi yang sebelum-sebelumnya mengerti tentang pekerjaan saya. Mereka cuma mengingatkan jaga kesehatan dan jangan pulang malam-malam.
Putri: Biasa aja tuh mas.
Cheryl: Dia sangat mendukung, karena kebetulan juga kerja di Novotel jadinya ya enjoy. Malahan kalau lagi nggak ada kerjaan kita justru sama-sama ikut nyaksiin pas lagi ada evenyang datangin artis dari ibu kota.
Gimana sih, antusiasme wong kito dengan hiburan malam ini?
Lince: Cukup antusias, walaupun CS merupakan tempat hiburan kalangan menengah ke atas.
Putri: Sangat baik, mengingat selama ini kita di sini kan sangat kurang yang namanya tempat-tempat entertain yang menawarkan konsep full music namun tetap mengedepankan sisi hiburan murni.
Cheryl: Entertain dan bisnis hiburan malam di sini menurut saya justru tak terbantahkan lagi. Merupakan sebuah pilihan, terlebih bagi pekerjayang ingin melepas penat dan sejenak refreshing.
Biasanya berapa rata-rata budget yang dikeluarkan setiap pengunjung yang datang ke CS?
Lince: Minimal Rp500 ribu-Rp1 juta untuk perorangan yang datang ke diskotik. Kalau kelompok paling banyak dalam 1 malam bisa Rp9-Rp10 jutaan.
Putri: Kalau soal itu relatif, tergantung kondisi kantongnya mereka juga. Kita disini juga menyiapkan beragam paket yang bisa dipilih, tapi biasanya kalau sudah kerasan mereka tak sayang dengan uangnya. Ya, lagi-lagi tergantung servis yang ditawarkan.
Cheryl : Paling dikit sekitar Rp300 ribuan bahkan bisa lebih, itu sangat tergantung sama budgetnya yang dipunyai setiap costumer. Jelas ndak ada yang sama satu sama lainnya.

Emo

Emo (pengucapan /ˈiːmoʊ/, singkatan untuk emotional music) adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan. Pada pertengahan 1980-an terdapat subbudaya hardcore punk di Washington, D.C.. Musik mereka disebut emotional hardcore atau emocore, perintisnya adalah Rites of Spring dan Embrace. Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut emotive hardcore.[3] Sejalan dengan ditirunya gaya bermusik ini oleh grup-grup punk kontemporer Amerika, terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur dengan pop punk dan indie rock, dan berpuncak pada awal tahun 1990-an dengan musik oleh Jawbreaker dan Sunny Day Real Estate. Pada pertengahan 1990-an grup-grup musik emo mulai bermunculan dari Amerika Serikat Tengah Barat dan Amerika Serikat Tengah, dan sejumlah label independen mulai menjadi spesialis emo. Emo mulai populer sebagai genre musik pada awal 2000-an mengikuti kesuksesan Jimmy Eat World dan Dashboard Confessional yang laris rekamannya hingga mendapat piringan platina, dan munculnya subgenre baru dari emo berupa screamo yang lebih agresif. Istilah emo dipakai oleh kritikus musik dan wartawan untuk menyebut musik yang dibawakan berbagai artis, termasuk Fall Out Boy dan My Chemical Romance, serta grup-grup yang unik seperti Coheed and Cambria dan Panic at the Disco.
Selain mengacu kepada musik, emo secara umum sering dipakai untuk menggambarkan hubungan khusus antara penggemar dan artis, dan menjelaskan unsur-unsur yang terkait seperti busana, budaya, dan tingkah laku.

Sejarah

Tahun 1980-an: asal usul

Emo muncul dari genre hardcore punk pada awal 1980-an di Washington, D.C. sebagai reaksi meningkatnya kekerasan di komunitas hardcore punk dan rasa ketidaksenangan terhadap Ian MacKaye dari Minor Threat yang mengubah fokus musiknya dari komunitas menjadi kepentingan politik individual.[4][5] Penggemar Minor Threat bernama Guy Picciotto mendirikan Rites of Spring pada tahun 1984 karena berkeinginan melepaskan diri dari batasan-batasan hardcore yang mengekang, dan menggantinya dengan gitar yang melodius, ritme yang bervariasi, dan lirik yang sangat penuh luapan emosi pribadi.Sebagian dari lirik lagu-lagu Rites of Spring telah menjadi metafora bagi pemusik emo dari generasi berikutnya, termasuk di antaranya tema-tema seperti nostalgia, kepahitan yang romantis, dan putus asa yang puitis. Konser-konser Rites of Spring menjadi arena luapan emosi publik, para penonton sering kali menangis tersedu-sedu. Ian MacKaye berubah menjadi penggemar berat Rites of Spring, membantu rekaman satu-satunya album Rites of Spring, dan bekerja sebagai roadie dalam konser keliling. MacKaye lalu mendirikan band sendiri bernama Embrace yang mengeksplorasi tema-tema serupa mengenai pencarian diri dan pelepasan emosi. Grup-grup musik serupa bermunculan setelah adanya Revolusi Musim Panas 1985 di kalangan hardcore punk Washington, D.C.. Gray Matter, Beefeater, Fire Party, Dag Nasty, Lunchmeat, dan Kingface adalah beberapa grup musik yang berperan penting waktu itu.
Asal usul dari istilah emo tidaklah begitu pasti, namun paling tidak sudah dikenal sejak tahun 1985. Menurut Andy Greenwald penulis buku Nothing Feels Good: Punk Rock, Teenagers, and Emo, "Asal usul istilah emo diselubungi misteri [...] tapi pertama kali muncul sebagai kebiasaan umum pada 1985. Kalau Minor Threat dianggap hardcore, maka Rites of Spring dengan fokus yang berbeda, bisa disebut emotional hardcore atau emocore. Michael Azerrad pengarang Our Band Could Be Your Life juga melacak asal usul kata emo: "Gaya bermusik seperti itu segera disebut 'emo-core', istilah yang dibenci oleh semua orang yang terlibat di dalamnya, walaupun istilah dan pendekatan itu berkembang paling sedikit lima belas tahun kemudian, dan melahirkan band-band yang tidak terhitung jumlahnya." MacKaye juga mengenang kembali tahun 1985, dan mengingat ada sebuah artikel di majalah Thrasher yang menyebut Embrace dan grup-grup musik lain di Washington, D.C. sebagai "emo-core". Ketika itu, ia menganggapnya "istilah paling bodoh yang pernah aku dengar seumur hidupku." Teori lain mengatakan istilah emo berasal dari penonton konser Embrace. Mereka meneriakkan kata "emocore" yang dimaksudkan sebagai ejekan bagi Embrace.[12][13] Penggemar emo mengklaim bahwa MacKaye yang menciptakan istilah emo untuk mengejek dirinya sendiri di majalah, atau istilah tersebut berasal dari ciptaan Rites of Spring. Walapun demikian, Oxford English Dictionary mencatat bahwa istilah emo-core pertama kali digunakan tahun 1992, sementara istilah emo mulai dikenal pada tahun 1993. Kata emo pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1995 di majalah New Musical Express.
Perusahaan rekaman spesialis emocore dengan segera bermunculan di sekitar kalangan punk Washington, D.C., dan identik dengan grup-grup musik yang bernaung di bawah label Dischord Records milik MacKaye. Walaupun sebagian besar dari grup-grup tersebut enggan disebut band emo, mereka menerimanya dengan terpaksa. Veteran punk Jenny Toomey mengenang "Orang yang menggunakan [istilah emo] hanyalah orang-orang yang cemburu terhadap begitu besar dan fanatiknya penggemar pada waktu itu. [Rites of Spring] sudah ada sebelum istilah emo tercipta, dan mereka membencinya. Namun terjadilah keanehan, seperti ketika orang-orang mulai menyebut musik mereka 'grunge', Anda juga mulai ikut-ikutan memakai istilah itu, walaupun mulanya Anda membencinya."
Kegemilangan emo di Washington, D.C. hanya bertahan beberapa tahun. Pada 1986, sebagian besar band-band utama, termasuk Rites of Spring, Embrace, Gray Matter, dan Beefeater sudah membubarkan diri. Walaupun demikian, ide dan estetika yang berasal dari mereka dengan cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat lewat majalah penggemar (zine), rekaman piringan hitam, dan kabar burung. Menurut Greenwald, kalangan emo di Washington, D.C. meletakkan fondasi bagi inkarnasi grup-grup emo generasi berikutnya:
Apa yang terjadi di Washington, D.C. pada pertengahan delapan puluhan, pergeseran kemarahan menjadi aksi, dari kemarahan terpendam menjadi ketidakpastian internal, dari massa yang terindividualisasikan menjadi massa yang individual, semuanya dalam beberapa hal merupakan studi kasus bagi transformasi dunia punk nasional untuk dua dekade berikutnya. Penggambaran ide dan situasi, kekuatan musik, dan cara orang bereaksi terhadaobtam dab cara band-band menjadi jenuh dan bukan memudar, semuanya berawal dari beberapa pertunjukan pertama Rites of Spring. Fondasi emo telah diletakkan, namun secara tidak sengaja, oleh lima puluh orang atau lebih di ibu kota negara. Dan dalam beberapa hal, emo tidak akan pernah sebaik dulu dan pastinya tidak akan pernah murni lagi. Pastinya, dunia emo di Washington menerima emocore secara konsensus sebagai suatu genre.
Di kemudian hari, MacKaye dan Piccioto, bersama Brendan Canty (pemain drum Rites of Spring) membentuk Fugazi. Walaupun anggotanya terkait dengan dunia emo, Fugazi umumnya tidak diakui sebagai grup musik emo.

Anjing vs Kucing, Ternyata Hanya Salah Paham

Bagi anda penggemar kucing, sekaligus pecinta anjing, kini tak perlu khawatir untuk memelihara kedua binatang itu secara bersamaan.
Peneliti dari Tel Aviv University menyatakan kedua binatang yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan karena selalu berkelahi, sebenarnya dapat hidup berdampingan melalui cara-cara pemeliharaan yang tepat.
Seperti dikutip, Science Daily, Rabu (10/9/2008), penelitian terbaru itu menemukan cara baru untuk memelihara kedua binatang itu secara bersamaan. Berdasarkan hasil penelitian, jika kucing dipelihara terlebih dahulu dan diperkenalkan kepada anjing sejak masih berusia enam bulan akan meningkatkan keakraban di antara kedua binatang itu. Tapi dengan syarat anjing yang diperkenalkan kepada kucing pun harus berusia di bawah satu tahun.
"Penelitian ini adalah kali pertama, dimana peneliti membuat studi tentang kehidupan binatang peliharaan dalam satu rumah, penelitian itu akan sangat relevan, khususnya bagi satu dua orang Amerika yang akan memelihara kedua binatang itu," kata Profesor Joseph Terkel dari Departemen Zoology Tel aviv University.
Metode yang digunakan pada penelitian itu dengan cara mewawancarai 200 pemilik kedua binatang di rumahnya, kemudian merekam melalui video dan menganalisa tingkah laku kucing dan anjing. Prof Terkel dan mahasiswanya menemukan dua dari tiga rumah yang disurvei melaporkan hubungan harmonis anjing dengan kucing akan tercipta bila sang perawat mampu membuat kondisi yang nyaman bagi keduanya.
Penyebab utama kucing dan anjing tak bisa akur dikarenakan sinyal inter-species, terutama gerakan tubuh keduanya. Sebagai contoh, Kucing selalu mengibas-ibaskan ekornya ketika sedang marah, sementara anjing mengerang dan melengkungkan tubuhnya. Dalam keadaan senang justru keadaan yang terjadi sebaliknya, kucing justru mendengkur atau mengeluarkan suara jika sedang dalamkeadaan senang, sedang anjing mengibaskan ekornya dalam keadaan senang. Sinyal itulah yang kadang membuat kedua binatang salah paham.
"Kami juga menemukan, jika anjing dan kucing ternyata mempelajari kedua bahasa masing-masing lawan. Sangat mengejutkan, kucing bisa mengerti bahasa anjing," kata Perkel.
Dengan pendekatan baru itu, kucing dapat menerjemahkan bahasa tubuh anjing, begitupun sebaliknya. Kini kucing dan anjing dapat bermain bersama, meminum air dari tempat yang sama mungkin tidur bersama. Perkel juga menjelaskan, penelitian itu juga berpengaruh pada kehidupan masyarakat.
"Jika anjing dan kucing bisa belajar dan mengerti, satu sama lain, tentunya manusia juga mampu melakukannya," katanya.

Dangdut

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya.
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).
Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.
Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja. Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
Bentuk bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B -A,
namun dalam aplikasi kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini:
Intro - A - A - Interlude - B (Reffrain) - A - Interlude - B (Reffrain) - A
Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama.
Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda (interlude). Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.
Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik (interlude). Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.
Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.
Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.
Oleh Rhoma Irama, dangdut dijadikan sebagai alat berdakwah, yang jelas terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya dan dinyatakan sendiri olehnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu polemik besar kebudayaan di Indonesia pada tahun 2003 akibat protesnya terhadap gaya panggung penyanyi dangdut dari Jawa Timur, Inul Daratista, dengan goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral".
Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan.
Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.
Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.

Tokoh-tokoh

Berikut adalah nama-nama beberapa tokoh penyanyi dan pencipta lagu dangdut populer yang dibagi dalam tiga kelompok kronologis, sesuai dengan perkembangan musik dangdut.

Pra-1970-an

[sunting] 1970-an

[sunting] Setelah 1970-an

Keunikan Wanita

Kepada para Wanita ……
Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya ‘Mengapa engkau
menangis?’
‘Karena aku seorang wanita’, kata sang ibu kepadanya.
‘Aku tidak mengerti’, kata anak itu.
Ibunya hanya memeluknya dan berkata, ‘Dan kau tak akan pernah mengerti’
Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, ‘Mengapa ibu suka
menangis tanpa alasan?’
‘Semua wanita menangis tanpa alasan’, hanya itu yang dapat dikatakan oleh
ayahnya.
Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa,
tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.
Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, ‘Tuhan, mengapa wanita
begitu mudah menangis?’
Tuhan berkata:
‘Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang
yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun,
harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan ‘
‘Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan
menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya ‘
‘Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang
lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan
tanpa mengeluh ‘
‘Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,
bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya ‘
‘Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya
dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya ‘
‘Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan
ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu ‘
‘Dan akhirnya,
Aku memberinya air mata untuk diteteskan.
Ini adalah khusus miliknya
untuk digunakan kapan pun ia butuhkan.’
‘Kau tahu:
Kecantikan seorang wanita
bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,
sosok yang ia tampilkan,
atau bagaimana ia menyisir rambutnya.’
‘Kecantikan seorang wanita
harus dilihat dari matanya,
karena itulah pintu hatinya -
tempat dimana cinta itu ada.’
Kirimkan ini kepada
setiap wanita cantik yang Anda kenal hari ini
untuk memperingati Bulan Sejarah Wanita.
Jika Anda lakukan,
sesuatu yang baik akan terjadi.
Anda akan menambah harga diri wanita!
Karena setiap Wanita itu
Cantik.
Kirimkan juga kepada para pria
agar senantiasa dapat menghormati wanita,
siapapun mereka
ibu,istri,kekasih, kakak,adik
dan bahkan wanita yg tidak ia kenal
yang kebetulan berada didekatnya..

Dora the Explorer

Dora the Explorer adalah serial animasi televisi anak-anak dari Amerika Serikat milik jaringan televisi kabel Nickelodeon. Episode percobaan disiarkan tahun 1999 dan menjadi seri reguler mulai tahun 2000. Serial ini dibuat oleh Chris Gifford, Valerie Walsh, dan Eric Weiner.
Tokoh dan ceritera

Dora, tokoh utama serial ini, adalah seorang gadis kecil yang baik hati dan senang menjelajah. Ia selalu ditemani oleh Boots, seekor monyet. Mereka berdua menjelajah untuk membantu seorang teman atau mencari sesuatu yang mereka butuhkan. Arah penjelajahan mereka biasanya dibimbing oleh peta yang saat tidak digunakan tersimpan dalam ransel milik Dora. Selain peta, di dalam ransel Dora juga terdapat berbagai benda yang dibutuhkan dalam penjelajahan mereka. Sepanjang perjalanan mereka akan dibantu oleh beberapa teman yang akan membantu, seperti keluarga dan saudara Dora, juga binatang-binatang, tumbuhan, atau benda yang bisa berbicara lainnya. Satu-satunya yang sering menghambat perjalanan mereka adalah Swiper, seekor musang. Ia suka mencuri barang-barang yang dibutuhkan dalam perjalanan.

Dalam penjelajahannya, Dora banyak mengajak penonton untuk "turut" membantunya, seperti mengajak anak-anak yang menjadi penontonnya untuk menjawab pertanyaan Dora, membantu menghitung, memilih jalan atau benda yang mereka butuhkan dari beberapa alternatif pilihan, mencari benda yang tersembunyi, atau memperingatkan bila Swiper mendekat. Keterlibatan berlanjut dengan munculnya anak panah menyerupai penunjuk tetikus dalam komputer, sehingga penonton seolah bisa melakukan pilihan atau menunjuk sesuatu.

Di ahir perjalanan, ketika tujuan mereka sudah tercapai, Dora biasanya merayakan keberhasilannya dengan menyanyikan lagu keberhasilan. Dora pun akan menanyakan pada penonton bagian mana dari perjalanannya yang paling disukai.

Teletubbies

Teletubbies adalah sebuah acara televisi, dikhususkan kepada penonton kanak-kanak pra-sekolah, dan ditayangkan mulai 31 Maret 1997 hingga 5 Januari 2001. Teletubbies dibintangi oleh karakter Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa, dan Po, dan diterbitkan oleh Ragdoll Productions. Teletubbies terdiri atas 365 episode dengan waktu tayang 24 menit per episode. Ide Teletubbies berasal dari Anne Wood dan Andrew Davenport.

Tokoh-tokoh
Tinky Winky adalah Teletubby lelaki tertua, tergemuk dan terbesar. Berwarna ungu dengan bentuk segitiga di kepalanya. Barang kesayangannya adalah tas tangan.
Dipsy adalah Teletubby lelaki berwarnahija. Benda favoritnya adalah topi bercorak hitam putih. Punya bentuk garis lurus di atas kepalanya.
Laa-Laa adalah Teletubby perempuan kuning. Hobinya bermain bola. Memiliki bentuk spiral di atas kepalanya.
Po adalah Teletubby perempuan merah yang terkecil. Po adalah karakter yang paling polos di antara semua Teletubby (walaupun semuanya bersifat agak polos) dan paling kecil. Hobinya bermain skuter, ia memiliki bentuk lingkaran di kepalanya.